BANYAKNYA kejahatan yang terjadi, membuat para orantua was-was, sehingga mereka bersikap begitu strict terhadap anaknya. Orangtua yang seperti ini, cenderung memiliki kekhawatiran yang berlebihan terhadap keselamatan anaknya. Biasanya mereka merasa perlu untuk terlibat dalam setiap urusan anaknya, bahkan hal sepele sekalipun.
Sikap yang terlalu protektif ini membuat sang anak tidak memiliki kebebasan. Tidak hanya itu, anak-anak pun tidak memiliki kesempatan untuk melakukan kesalahan dan belajar dari pengalaman. Mungkin niat mereka baik, namun sikap ini dapat menghambat perkembangan anak dan membuat mereka tidak bisa mandiri. Tentu hal ini cukup menjengkelkan bagi beberapa anak. Lantas, jika terjebak dalam situasi seperti ini, bagaimana cara menghadapinya?
Support authors and subscribe to content
This is premium stuff. Subscribe to read the entire article.